Apakah Anda tahu bahwa di Banten ada satu pelabuhan yang bernama Pelabuhan Ciwandan? Mungkin masih terdengar asing, khususnya bagi Anda yang jarang menggunakan layanan kapal laut. Apalagi Pelabuhan Merak sudah menjadi ikon pelabuhan yang terletak di Banten, jadi jarang yang mengetahui Pelabuhan Ciwandan.
Padahal, Pelabuhan Ciwandan termasuk pelabuhan yang lalu lintasnya padat di Banten. Pelabuhan yang berjarak sekitar 16 km dari Pelabuhan Merak ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, yang merupakan perusahaan yang memang fokus pada bisnis pengelolaan kepelabuhan di tanah air.
Di mana lokasi Pelabuhan Pelindo Ciwandan? Lalu bagaimana sejarah berdirinya pelabuhan ini? Nah, untuk mengetahui lebih dekat mengenai Pelabuhan Ciwandan, Anda bisa membaca informasi lengkapnya di bawah ini.
Baca juga:
Pelabuhan Ciwandan Banten beralamat di Jalan Raya Pelabuhan Nomor 1, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan, Kabupaten Cilegon, Provinsi Banten. Pelabuhan ini menjadi penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera via Selat Sunda. Salah satu peran dari pelabuhan ini adalah sebagai pelabuhan pendukung agar bisa mengurangi beban lalu lintas di Pelabuhan Merak, khususnya pada musim mudik lebaran atau libur panjang.
Pelabuhan Ciwandan dibuka pada tahun 2008 sebagai bagian dari pengembangan Pelabuhan Merak. Pelabuhan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Dibangun dengan infrastruktur yang modern dan fungsional, pelabuhan ini menjadi bukti berkembangnya sektor transportasi maupun perdagangan di wilayah tersebut. Dengan infrastruktur yang canggih, adanya fasilitas bongkar muat barang, dan memiliki konektivitas yang baik menjadi kelebihan dari pelabuhan ini.
Keberadaan pelabuhan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, yaitu sejak era Kesultanan Banten. Namun, diresmikan sebagai pelabuhan nasional sejak 27 Agustus 1988. Luas lahan dari pelabuhan ini adalah 54 hektare dan area perairannya 4.100 hektare.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa Pelabuhan Ciwandan sudah ada sejak era Kesultanan Banten. Pelabuhan ini dijadikan gerbang utama sebagai persinggahan kapal atau pelabuhan pengumpul sebelum menuju ke tujuan lainnya.
Dahulu, kapal-kapal asing dari Persia, Arab, India, Tiongkok, Inggri, dan Portugis, hilir mudik dari dan menuju Pelabuhan Banten. Kemudian, Pelabuhan di Banten mengalami pertumbuhan berkat industri di sekitarnya, seperti industri pengolahan logam, mesin, kimia, hingga minyak kelapa sawit.
Setelah Indonesia merdeka, pelabuhan ini terus dikembangkan dan hingga kini menjadi salah satu pelabuhan penting bagi Indonesia. Salah satunya adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan perdagangan.
Baca juga:
Di Pelabuhan Ciwandan, sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan operasional. Berikut ini beberapa fasilitas di Pelabuhan Ciwandan.
Pelabuhan Ciwandan memiliki 12 dermaga, yaitu 8 dermaga untuk kapal feri dan 4 dermaga untuk LCM (Landing Craft Machine). Kapal yang berada di pelabuhan ini memiliki kapasitas yang beragam, mulai dari 2.000 GT hingga 10.000 GT.
Selain dermaga, pelabuhan ini juga memiliki pangkalan armada untuk kapal-kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry atau Persero. Fasilitas di pangkalan armada ini juga lengkap, seperti bengkel, gudang, dan rumah dinas.
Tentunya di Pelabuhan Ciwandan memiliki terminal penumpang yang diperuntukkan untuk penumpang yang ingin menyeberang. Fasilitasnya pun lengkap, terdiri dari ruang tunggu yang dilengkapi dengan kursi yang nyaman, fasilitas pendingin udara, charging center untuk penumpang yang ingin mengisi daya perangkat elektronik.
Selain itu juga disediakan ruang ibu menyusui yang diperuntukkan untuk ibu yang ingin memberikan ASI, ruang bermain anak, toilet, dan kafetaria.
Kemudian, selain terdapat terminal penumpang, di sini juga terdapat terminal barang yang digunakan untuk melayani bongkar muat barang. Fasilitas di terminal barang ini terdiri dari lapangan penumpukan, gudang, crane, timbangan, alat berat, dan lain sebagainya.
Baca juga:
Sebagai pelabuhan yang cukup ramai hingga saat ini, tentu memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana transportasi, aktivitas ekonomi, dan sebagai penghubung aktivitas sosial.
Sebagai pelabuhan penghubung, Pelabuhan Ciwandan melayani penyeberangan kapal feri dan LCM yang menghubungkan Ciwandan dengan Merak. Jalur penyeberangan ini merupakan jalur transportasi utama bagi masyarakat yang ingin menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera atau sebaliknya.
Selain itu, pelabuhan ini juga menjadi penghubung untuk berbagai aktivitas ekonomi antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Nah, pelabuhan ini menjadi titik transit bagi berbagai pedagang, komoditas barang, dan jasa antara dua pulau tersebut.
Terakhir, pelabuhan ini berfungsi sebagai penghubung berbagai aktivitas sosial antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pelabuhan ini menjadi titik pertemuan bagi berbagai komunitas dan budaya yang ada di antara dua pulau tersebut.
Demikian informasi mengenai Pelabuhan Ciwandan, baik itu profil, sejarah, fasilitas, hingga fungsi dari pelabuhan ini. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda.
Author :
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |