- Tarif Pengiriman Darat
- Tarif Pengiriman Laut
Palembang adalah salah satu kota sekaligus ibu kota dari Sumatra Selatan. Kota yang dikenal dengan pempek sebagai makanan khasnya ini memiliki peran yang strategis dalam kegiatan perdagangan dan distribusi barang. Hal ini karena letaknya di Provinsi Sulawesi Selatan yang dilintasi oleh Sungai Musi.
Sebagai ibu kota, Palembang memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung mobilitas proses logistik. Pelabuhan menjadi salah satu infrastruktur yang dibutuhkan dalam mendukung proses logistik, serta untuk menunjang aktivitas ekonomi, baik dalam skala lokal, regional, maupun nasional.
Pasa kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai nama pelabuhan yang ada di Palembang dan sekitarnya. Untuk mengetahui informasi lengkapnya, yuk simak artikel di bawah ini!
Baca juga:
Di Palembang sendiri, terdapat beberapa pelabuhan yang digunakan untuk penyeberangan atau pengiriman barang. Berikut nama-nama Pelabuhan Palembang.
1. Pelabuhan Boom Baru atau Pelabuhan Palembang
Pelabuhan Palembang yang pertama adalah Pelabuhan Boom Baru yang terletak di Kota Palembang, tepatnya di antara dua muara anak Sungai Musi, yaitu Sungai Lawang Kidul dan Sungai Blabak. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan sungai terbesar di Sumatra dan terpenting di Sumatra Selatan.
Fasilitas di pelabuhan ini cukup lengkap, mulai dari dermaga, infrastruktur, sekaligus sarana dan prasarana. Dermaga di pelabuhan ini ada 3 dermaga yang mana masing-masing dari dermaga memiliki fungsi yang berbeda.
Dermaga pertama adalah dermaga konvensional yang digunakan untuk bersandarnya kapal-kapal cargo. Dermaga ini memiliki panjang 376 m, lebar 19 m, dan kedalaman -7 m LWS. Dermaga kedua adalah dermaga peti kemas yang digunakan untuk bersandarnya kapal-kapal peti kemas. Dermaga kedua ini memiliki panjang 266 m, lebar 26 m, dan kedalaman -9 m LWS. Dermaga ketiga adalah dermaga perahu layar atau Sungai Lais yang digunakan untuk bersandarnya perahu layar. Dermaga ini memiliki panjang 280 m, lebar 15 m, dan kedalaman -1 m LWS, kapasitas dermaga ini adalah 1T/M2.
Pelabuhan ini juga dilengkapi dengan penumpukan kontainer yang luasnya mencapai 59.157 m2. Fasilitas pendukung juga tak kalah lengkap, terdapat kapal pandu, serta alat berat untuk mendukung bongkar muat, seperti rail mounted gantry crane, quay container crane, head truck, side loader, reach stacker, top loader, forklift, mobile crane, dan lain sebagainya.
Pelabuhan Sungai Lais adalah Pelabuhan Palembang yang terletak di tepian Sungai Musi dan berjarak sekitar 10 km dari Pelabuhan Boom Baru Palembang. Pelabuhan yang memiliki luas lahan sebesar 200 Ha ini memiliki wilayah yang strategis dan potensi yang sangat besar.
Pelabuhan ini melayani kapal-kapal tradisional untuk angkutan pangan, material bangunan, sekaligus melayani komoditas curah cair seperti minyak sawit, dan curah kering seperti batu split dan pasir.
Pelabuhan Sungai Lais sangat berpotensi menjadi pelabuhan terbesar kedua setelah Pelabuhan Boom Baru Palembang, karena Pelabuhan Boom Baru hanya memiliki luas 24 Ha dan sulit dikembangkan lagi karena okupasinya sudah 95%. Sementara Pelabuhan Sungai Lais memiliki luas 200 Ha.
Pelabuhan Sungai Lais melayani Kapal Layar Motor untuk angkutan pangan dan bahan material bangunan. Selain itu, pelabuhan ini juga menyalurkan logistic berupa produk komoditas curah cair dan minyak sawit mentah, serta komoditas curah kering seperti batu split dan pasir.
Dikarenakan pelabuhan ini terus dikembangkan agar bisa memberikan pelayanan yang setara seperti Pelabuhan Boom Baru, maka ada tahun 2019, dilakukan pendalaman kolam. Tujuannya adalah aga bisa disandari kapal berkapasitas 2.000 ton.
Mengingat potensinya yang besar, kapal-kapal bertonase besar sangat memungkinkan untuk bersandar di pelabuhan Sungai Lais. Hal ini dikarenakan pendangkalan alur Sugai Musi di perairan sekitar pelabuhan masih mampu diatasi. Pada tahun 2019, kolam pelabuhan ini sekitar -1 MLWS hingga -3 MLWS.
Pelabuhan Palembang selanjutnya adalah Pelabuhan 16 Ilir. Pelabuhan ini adalah pelabuhan baru yang dibangun pada 2019-2022 yang dapat menampung ratusan kapal yang bersandar di perairan Sungai Musi. Letak Pelabuhan 16 Ilir adalah di Palembang, Sumatra Selatan tepatnya di bibir Sungai Musi.
Pelabuhan yang dibangun oleh Kementrian Perhubungan sejak tahun 2019 ini menghabiskan anggaran sebanyak Rp106,2 miliar yang bersumber dari dana APBN Kementrian Perhubungan.
Pelabuhan 16 Ilir ini memiliki luas 7.403 m2 dengan dilengkapi 6 dermaga. Dermaga pertama khusus untuk penumpang dan keberangkatan dari kawasan 16 Ilir. Selain itu, disediakan juga dermaga carter untuk keperluan wisata dengan kapasitas 3 unit kapal. Sementara, dermaga kedatangan mampu menampung 12 unit, dermaga jukung 34 unit, dermaga pinisi 2 unit, dan dermaga SPBU.
Pelabuhan 16 Ilir sudah terintegrasi dengan kereta ringan LRT (Light Rail Transit) dan Bus Trans Musi yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.
Baca juga:
Pelabuhan Palembang berikutnya adalah Pelabuhan 7 Ulu. Sama dengan Pelabuhan 16 Ilir. Pelabuhan 7 Ulu juga merupakan pelabuhan yang masih baru. Pembangunannya dilaksanakan antara periode 2020-2022.
Pelabuhan ini juga dibangun oleh Kementrian Perhubungan yang menghabiskan anggaran Rp75,2 miliar. Dengan luas kawasan sebesar 1.623 m2, pelabuhan ini memiliki kapasitas 6 perahu dan 2 Jukung.
Pelabuhan 7 Ulu melayani penyeberangan penumpang dan barang. Pelabuhan 7 Ulu dan juga Pelabuhan 16 Ilir terus dikembangkan, baik itu fasilitasnya dan juga pelayanannya. Dengan adanya pelabuhan ini, pemerintah daerah berharap perekonomian di Palembang, khususnya pelosok bisa terus terangkat.
Pelabuhan Sungai Sri Meranti adalah pelabuhan di sekitar Pelabuhan Palembang. Pelabuhan ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat Banyuasin. Memang, pelabuhan ini diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan penyeberangan ke wilayah sekitar.
Pelabuhan yang baru beroperasi pada 2025 ini sudah memiliki alat transportasi laut, salah satunya adalah Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Puteri Leanpuri yang melayani penyeberangan Sri Menanti ke Karang Baru. Jadwal penyeberangannya setiap hari, kecuali hari Rabu. KMP ini mampu mengangkut 12 kendaraan roda empat (mobil truk, atau pick up) dan mampu menampung 120 orang.
Dikarenakan pelabuhan ini masih baru beroperasi, tentunya masih terus dikembangkan, seperti infrastruktur dan fasilitas pelabuhan. Pelabuhan Sungai Sri Meranti sangat dibutuhkan masyarakat Banyuasin, karena luasan sungai ini tidak memungkinkan untuk dibuat jembatan penyeberangan. Maka dari itu, pelabuhan ini menjadi solusi.
Pelabuhan di sekitar Pelabuhan Palembang selanjutnya adalah Pelabuhan Tanjung Api-api. Pelabuhan ini terletak di Kabupaten Banyuasin, kurang lebih 68 km dari Kota Palembang. Pelabuhan yang mulai dibangun pada tahun 2004 ini menghubungkan Provinsi Sumatra Selatan dengan Provinsi Bangka Belitung, tepatnya Pelabuhan Tanjung Kalian.
Pelabuhan Tanjung Api-api adalah pelabuhan pengganti dari Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir Palembang. Sekarang, pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan yang terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sekaligus terintegrasi dengan jalur kereta api batu bara dari Tanjung Enim ke Tanjung Api-api. Komoditas lainnya pun sudah berdiri di kawasan Tanjung Api-api, seperti industri rubber, CPO, mie instan, pergudangan, dan sebagainya.
Fasilitas di Pelabuhan Tanjung Api-api cukup lengkap, yaitu memiliki dermaga seluas (50x20) m², trestle (121,25x8) m², causeway (96x8) m², lapangan penumpukan (51 x 48) m². Fasilitas lainnya berupa dermaga peti kemas, lapangan kontainer, gedung kantor, pagar pelabuhan, gapura, signpost darat dan laut, dan pos jaga.
Pelabuhan Tanjung Carat adalah pelabuhan samudra yang baru akan dibangun di Banyuasin, Sumatra Selatan. Pelabuhan ini juga dikenal dengan nama Pelabuhan Palembang Baru lantaran pelabuhan ini akan menjadi
Peresmian rencana pembangunan pelabuhan ini dilakukan di Palembang pada Jumat, 31 Oktober 2025. Peresmian ini ditandai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Sumsel tentang Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Palembang Baru di Tanjung Carat.
Anggaran pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat ini murni berasal dari investasi. Pembangunan atas kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan investor ini paling lambat dibangun pada awal tahun 2026 dan tuntas dalam waktu 3-4 tahun ke depan. Dengan luas 59,5 ha, pelabuhan ini akan menjadi simpul utama transportasi laut di Sumatra Selatan.
Salah satu tujuan pembangunan pelabuhan ini adalah untuk memutus ketergantungan logistik Sumatra Selatan terhadap provinsi lain. Pelabuhan Boom Baru yang selama ini menjadi tumpuan telah lama tidak memadai akibat sedimentasi parah.
Dengan pembangunan pelabuhan ini, diharapkan dapat menurunkan biaya logistik, membuka peluang ekspor baru, meningkarkan hilirisasi industri, serta menarik investasi strategis. Diharapkan juga pertumbuhan ekonomi bisa melesat lebih tinggi mengingat Sumatra Selatan memiliki potensi yang luas biasa, khususnya dalam bidang perkebunan dan industri.
Demikian informasi mengenai Pelabuhan Palembang dan di sekitarnya, yaitu Pelabuhan Boom Baru, Pelabuhan 16 Ilir, Pelabuhan Sungai Lais, Pelabuhan 7 Ulu, Pelabuhan Sungai Sri Meranti, Pelabuhan Tanjung Api-api, Pelabuhan Tanjung Carat. Selain sebagai sarana penyeberangan, pelabuhan tersebut memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat di Sumatra Selatan.
|
|
|
|
|
|
|
Silahkan hubungi akun resmi customer service kami untuk order dan informasi lainnya.
