Surabaya adalah kota sekaligus ibu kota dari Provinsi Jawa Timur. Memiliki julukan sebagai kota pahlawan, Surabaya juga dikenal dengan pelabuhannya, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan ini adalah pelabuhan yang paling terkenal di Surabaya, karena menjadi pintu masuk dari berbagai pelabuhan lain.
Pelabuhan Surabaya Tanjung Perak menjadi salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk yang ada di Indonesia. Bisa dikatakan, pelabuhan ini juga menjadi pelabuhan utama di Surabaya dan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki luas sekitar 118 hektar.
Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pintu gerbang Indonesia, khususnya untuk transportasi laut. Selain itu, juga berfungsi sebagai kolektor dan distributor barang dari dan ke kawasan Indonesia timur, karena letaknya yang strategis.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai Pelabuhan Tanjung Perak, mulai dari profil, sejarah, alamat, hingga terminal yang ada di pelabuhan ini. Yuk simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Baca juga:

Pelabuhan Surabaya Tanjung Perak menjadi salah satu pelabuhan terbesar dan tersibuk yang ada di Indonesia. Tanjung Perak adalah pelabuhan utama di Surabaya dan salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang memiliki luas sekitar 118 hektar. Selain menjadi pusat perdagangan internasional, Tanjung Perak juga melayani pelayaran domestik. Pelabuhan ini memiliki fasilitas modern dan menjadi pintu gerbang utama ekspor-impor di Jawa Timur. Selain itu, pelabuhan ini juga melayani perjalanan penumpang kapal laut ke berbagai tujuan.
Bisa dikatakan, Pelabuhan Tanjung Perak ini sudah ada sejak ratusan tahun lamanya, tapi baru dikembangkan secara masif di era Hindia Belanda. Sejak era Kolonial Belanda, Pelabuhan Perak menjadi pusat persinggahan maupun bongkar muat kapal-kapal dari barat menuju Indonesia bagian timur atau sebaliknya.
Sebagai pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia, pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan menuju kawasan Indonesia timur. Di sebelah Pelabuhan Tanjung Perak terdapat Pelabuhan Ujung, tempat kapal-kapal ferry tujuan Pelabuhan Kamal, Bangkalan, bersandar.
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya berfungsi sebagai pengumpul dan distributor barang dari dan ke kawasan timur Indonesia, termasuk Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan didukung oleh hinterland yang potensial maka Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya port ini menjadi Pusat Pelayaran Interinsulair Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga:

Dulu, kapal-kapal samudera melakukan bongkar muat barang di selat Madura, lalu dibawa dengan tongkang atau perahu ke Jembatan Merah (pelabuhan pertama saat itu). Dikarenakan perkembangan lalu lintas perdagangan, arus barang, dan bertambahnya arus transportasi, maka fasilitas dermaga di Jembatan Merah tidak mencukupi.
Pada tahun 1875, Ir. W. de Jongth merencanakan untuk membangun Pelabuhan Tanjung Perak agar dapat melayani kapal-kapal samudera untuk bisa bongkar muat barang secara langsung tanpa melalui tongkang dan perahu-perahu. Namun, rencana tersebut ditolak, lantaran biayanya yang sangat tinggi.
Jadi, selama abad 19 berjalan, tidak ada pembangunan fasilitas pelabuhan, meskipun lalu lintas angkutan barang ke Jembatan Merah terus meningkat. Kemudian, pada abad ke-20, Ir. W. B. Van Goor membuat rencana yang lebih realistis yang menekankan suatu keharusan bagi kapal-kapal samudera untuk merapatkan kapalnya pada tambatan. Bahkan, dua orang ahli didatangkan dari Belanda, yaitu Proof. Dr. Kraus dan G.J. de Jong untuk memberikan saran mengenai rencana pembangaunan Pelabuhan Tanjung Perak tersebut.
Setelah tahun 1910, pembangunan Pelabuhan Tanjung Perak dimulai. Selama dilaksanakan pembangunan, ternyata banyak permintaan untuk menggunakan kade/tambatan yang belum seluruhnya selesai. Dengan selesainya pembangunan kade/tambatan, kapal-kapal samudera mulai bisa melakukan bongkar muat di pelabuhan. Pelabuhan Kalimas selanjutnya melayani angkutan tradisional dan kapal-kapal layar, sementara pelabuhan di Jembatan Merah perlahan mulai ditinggalkan.
Nah, sejak saat itulah, Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peranan penting dan menjadi pelabuhan yang memberikan suatu kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi, tidak hanya untuk peningkatan lalu lintas perdagangan di Jawa Timur, tetapi juga bagi seluruh kawasan timur Indonesia.
Untuk mendukung aktivitas di pelabuhan ini, pada tahun 1983 telah diselesaikan pembangunan terminal antarpulau yang diberi nama Terminal Mirah. Untuk keperluan pelayanan penumpang kapal laut antarpulau juga dibangun terminal penumpang yang terletak di kawasan Jamrud bagian utara. Berdampingan dengan terminal penumpang antarpulau juga dibangun terminak kapal feri yang diberi nama Pelabuhan Ujung yang melayani penumpang Surabaya-Madura dan beroperasi 24 jam penuh.
Pada tahun 1992, Pelabuhan Tanjung Perak semakin dikenal dan peranannya semakin strategis sebagai pintu gerbang laut nasional. Selanjutnya, mulai dipersiapkan pembangunan terminal peti kemas bertaraf internasional, yang kini dikenal dengan nama Terminal Petikemas Surabaya.
Pelabuhan Tanjung Perak beralamat di Jl. Perak Timur No.4, Perak Timur, Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga:
Berikut ini daftar terminal yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
1. Terminal Jamrud
Terminal Jamrud merupakan terminal yang melayani general cargo dan curah kering yang berada di area Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal Jamrud terdiri dari tiga dermaga yaitu Jamrud Utara dan Barat untuk general cargo dan curah kering internasional, serta Jamrud Selatan untuk pelayanan general cargo domestik.
Berikut tiga dermaga di Terminal Jamrud:
2. Terminal Mirah
Terminal Mirah adalah terminal yang melayani bongkar muat barang. Namun, saat ini Terminal Mirah difokuskan untuk bongkar muat kapal-kapal roro yang mengangkut mobil. Perubahan ini dilakukan atas dasar penataan dan rencana kerja PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak yang sudah dicanangkan sejak April 2014 lalu.
Sebelumnya, layanan bongkar muat mobil ditangani oleh anak perusahaan Pelindo III, yaitu PT Berlian Jasa Terminal Indonesia. Selain untuk bongkar muat mobil, Terminal Mirah juga dikhususkan untuk bongkar muat general cargo dan offshore.
Terminal Mirah memiliki luas 1,7 hekta dengan panjang dermaga 640 m. Jumlah gudang yang ada di terminal ini adalah 4 gudang dengan luas 13.700 m2. Kemudian, untuk luas lapangan penumpukan sebesar 15.965 m2.
3. Terminal Berlian
Terminal Berlian atau PT Berlian Jasa Terminal Indonesia adalah anak usaha dari Pelindo Terminal Petikemas. Perusahaan ini didirikan oleh Pelindo III pada tahun 2002 dengan memisahkan Divisi Usaha Terminal Serbaguna yang mengelola Terminal Berlian di pelabuhan Tanjung Perak.
Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan layanan bongkar muat peti kemas domestic di Terminal Mirah di Surabaya. Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini mengelola Terminal Berlian di Surabaya dan Terminal Manyar di Gresik, serta menyediakan layanan bongkar muat peti kemas di Terminal Mirah di Surabaya dan Terminal Kupang.
4. Terminal Nilam Utara
PT Terminal Nilam Utara adalah perusahaan join venture antara anak perusahaan PT AKR Corporindo Tbk, yaitu PT Andahanesa Abadi dan anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia yaitu PT Berlian Jasa Terminal Indonesia. Terminal ini melayani pengoperasian tangki penyimpanan curah cair dengan total kapasitas 70.500 KL.
Terminal Nilam Utara terletak di Pelabuhan Tanjung Perak dan untuk mempermudah proses bongkar muat barang curah cair, terminal ini dilengkapi dengan dermaga, jalur pipa untuk setiap produk, dan boiler. PT TNU sudah memiliki Ijin Penyimpanan Bahan Bakar Minyak dari Direktoral Jendral Minyak dan Gas Bumi.
Layanan di Terminal Nilam:
5. Terminal Kalimas
Terminal Kalimas adalah sub terminal penumpang tipe C yang terletak di Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya. Terminal yang memiliki luas 1.845 m2 ini dibangun untuk merevitalisasi area parkir kendaraan angkutan umum dari Halte Jembatan Merah yang overload. Terminal ini melayani moda transportasi umum berupa angkutan kota.
Pada Juli 2025, dilakukan tata ulang pada terminal ini mengingat Terminal Kalimas memiliki peran vital dalam distribusi logistik antarpulau, terutama untuk kapal rakyat. Penataan ulang ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, tertib, dan efisien, sehingga operasional di terminal bisa lebih lancar.
Kini, jalur kendaraan dipisahkan menurut fungsi dan jenis kegiatan. Area pelabuhan dibagi menjadi dua zona utama, yakni area bongkar muat dan area penunjang. Penataan ini dilakukan karena selama ini belum ada jalur terpisah, sehingga kerap terjadi antrean dan kepadatan.
6. Terminal Petikemas Surabaya (TPS)
Terminal Petikemas Surabaya adalah terminal yang berlokasi di Krembangan, Surabaya. Terminal Petikemas Surabaya menjadi salah satu anak usaha dari PT Ppelindo Terminal Petikemas (STPT) yang merupakan Subholding dalam PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Grup.
TPS menjadi terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (ISPS Code) yang mulai diterapkan sejak bulan Juli 2004. Terminal Petikemas melayani jasa terminal petikemas untuk perdagangan internasional dan domestik.
7. Terminal Teluk Lamong (TTL)
Terminal Teluk Lamong adalah terminal serbaguna milik Pelindo Terminal Petikemas yang terletak di Jl. Raya Tambak Osowilangun KM 12 Kelurahan Tambak Osowilangun Kecamatan Benowo, Surabaya Jawa Timur. Terminal ini dirancang untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
Terminal ini memiiki akses langsung ke Jalan Pantura dan Jalan Tol Surabaya–Manyar melalui simpang susun Teluk Lamong. Terminal ini berdekatan dengan sejumlah bangunan strategis seperti Terminal Tambak Osowilangon (TOW), Gelora Bung Tomo (GBT) dan Wisata Sentra Ikan Romokalisari.
Berdasarkan situs resmi Pelindo, terminal Teluk Lamong ini melayani:
8. Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara
Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN) adalah terminal penumpang kapal laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, yang dioperasikan oleh Pelindo. Terminal ini berfungsi sebagai hub transportasi laut dengan fasilitas lengkap untuk penumpang, termasuk ruang tunggu nyaman, area bermain anak, foodcourt, dan tempat untuk bersandar kapal pesiar, menjadikannya pionir modernisasi terminal laut di Indonesia.
Terminal yang dibangun oleh Pelindo III ini dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare dan mampu menampung hingga 4.000 penumpang. Pada Oktober 2024, Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara dinobatkan sebagai “Pionir Modernisasi Terminal Penumpang Kapal Laut Nasional” dalam kategori top inovasi pelayanan public berkelanjutan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Penghargaan ini diberikan karena inovasi yang dilakukan sebagai standar baru bagi pelabuhan penumpang di Indonesia, seperti sistem e-ticketing yang terintegrasi, self service check in, dan garbarata yang menghubungkan langsung antara terminal dan kapal.
Demikian informasi mengenai Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, mulai dari profil, sejarah, alamat, hingga terminal yang ada di pelabuhan ini. Sebagai pelabuhan besar, Pelabuhan Tanjung Perak memiliki peranan penting, baik untuk aktivitas penumpang atau ekspor-impor. Semoga artikel ini bermanfaat.
Info lebih lanjut lainnya mengenai pengiriman barang, segera hubungi Customer Service kami di bawah ini!
Author :
|
|
|
|
|
|
|
|
Silahkan hubungi akun resmi customer service kami untuk order dan informasi lainnya.