- Tarif Pengiriman Darat
- Tarif Pengiriman Laut
Sumatra Barat merupakan salah satu provinsi yang terletak di Pulau Sumatra. Ibu kota dari provinsi ini adalah Padang. Provinsi ini memiliki potensi besar di sektor maritim, terkhusus dalam hal perdagangan dan perikanan.
Sumatra Barat memiliki wilayah pesisir yang membentang di sebelah barat dan langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Untuk mendukung aktivitas tersebut, Sumatra Barat memiliki beberapa pelabuhan penting. Pelabuhan ini tentunya sangat mendukung berbagai aktivitas ekonomi, logistik, dan juga mobilitas masyarakat.
Terdapat beberapa Pelabuhan Sumatra Barat yang tidak hanya melayani pengangkutan barang, tetapi lebih dari itu. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai daftar pelabuhan yang ada di Sumatra Barat beserta masing-masing fungsi tiap pelabuhan. Langsung saja, tanpa berlama-lama, yuk simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Baca juga:
Pelabuhan Sumatra Barat memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Selain sebagai titik distribusi logistik dan transportasi, pelabuhan juga mendorong pengembangan industri perikanan, perdagangan, dan pariwisata.
Dengan terus ditingkatkannya fasilitas dan infrastruktur pelabuhan, Sumatra Barat diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi dalam arus barang dan jasa, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Berikut ini daftar Pelabuhan Sumatra Barat yang memiliki peran penting dalam pendistribusian barang dan aktivitas lainnya.
Pelabuhan Teluk Bayur adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di Sumatra Barat. Pelabuhan yang dikelola oleh PT Pelindo ini terletak 7 km di selatan Kota Padang dan langsung mengarah ke laut lepas Samudera Hindia.
Sebelum namanya menjadi Teluk Bayur, dulu nama pelabuhan ini adalah Emmahaven yang mana dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1893. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan internasional yang hingga kini menjadi pusat utama dalam kegiatan ekspor-impor yang banyak dikirim ke wilayah Eropa, Amerika, dan Australia.
Pengiriman paling banyak adalah komoditas seperti semen, batu bara, minyak sawit, karet, moulding, furniture, kelapa sawit, dan lain sebagainya. Dengan infrastruktur yang terus dikembangkan, Teluk Bayur mampu menampung kapal-kapal besar yang keluar masuk.
Pelabuhan Sumatra Barat selanjutnya adalah Pelabuhan Muaro Padang. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan lama atau tertua yang terletak di pusat Kota Padang. Pasalnya, pelabuhan ini sudah digunakan oleh Belanda sejak abad ke-17.
Saat ini, Pelabuhan Muaro Padang lebih difungsikan sebagai pelabuhan lokal, seperti untuk keperluan kapal nelayan, kapal kecil, serta sebagai pusat aktivitas wisata bahari. Selain itu juga digunakan sebagai tempat untuk orang yang akan berpergian ke Kepulauan Mentawai.
Baca juga:
Pelabuhan Sikakap merupakan salah satu Pelabuhan Sumatra Barat yang terletak di pulau utama di Kepulauan Mentawai dan berfungsi sebagai pelabuhan utama yang melayani distribusi logistik serta aktivitas transportasi laut di wilayah kepulauan tersebut.
Selain sebagai tempat bagi pengangkutan barang dan logistik, pelabuhan ini juga menjadi titik vital dalam menghubungkan masyarakat Mentawai dengan wilayah daratan Sumatra.
Meskipun memiliki infrastruktur yang terbatas, pelabuhan ini menjadi urat nadi kehidupan warga sekitar. Namun, hingga saat ini fasilitas terus dikembangkan, karena Pelabuhan Sikakap memiliki potensi besar sebagai pusat distribusi barang dan penumpang ke pulau lain.
Pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Bungus pada awalnya memang dibangun untuk mendukung aktivitas nelayan wilayah selatan Kota Padang. Namun, saat ini Pelabuhan Bungus mulai difokuskan untuk mendukung pelayaran penumpang, terutama yang melayani rute ke Kepulauan Mentawai.
Pelabuhan ini menjadi salah satu alternatif transportasi laut bagi masyarakat Mentawai dan wisatawan yang ingin menyeberang ke pulau di Mentawai. Pelabuhan Bungus memiliki peran vital sebagai penghubung antara daratan Sumatra Barat dengan pulau-pulau terluar yang secara geografis terpencil namun strategis.
Pelabuhan Sumatra Barat berikutnya adalah Pelabuhan Air Bangis. Pelabuhan yang terletak di Pasaman Barat ini juga dikenal dengan nama Pelabuhan Teluk Tapang. Pelabuhan ini memiliki letak yang strategis, yaitu menghadap ke Samudera Hindia.
Pelabuhan yang juga dikenal dengan Aie Bangieh ini dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1842. Pemerintah Belanda memperbaiki infrastruktur di pelabuhan ini dengan membangun dermaga kayu dan beberapa bangunan semi permanen. Lalu, pusat perdagangan dan pelayaran dipindahkan dari Pulau Panjang ke daratan Air Bangis,
Memiliki posisi yang strategis, menjadikan Pelabuhan Air Bangis sebagai pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan. Banyak kapal dari pelabuhan sekitar yang beristirahat dan melakukan perdagangan di sini.
Namun, kejayaan pelabuhan ini tidak berlangsung lama. Dengan pindahnya pusat pemerintahan, mengakibatkan penurunan aktivitas perdagangan di Pelabuhan Air Bangis. Tepatnya, pada tahun 1848, peran Air Bangis sebagai ibu kota residensi berakhir, dan pelabuhan ini pun mengalamai penurunan pesat.
Baca juga:
Pelabuhan Sumatra Barat berikutnya adalah Pelabuhan Tarusan yang terletak di wilayah Perairan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Wilayah ini merupakan basis operasi berlabunya kapal-kapal ikan bagi para nelayan. Pelabuhan ini berada di wilayah Teluk Carocok Anau.
Pelabuhan Tarusan atau juga disebut Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok Tarusan (PPP CT) memiliki peran penting dalam mendukung dalam sektor perikanan. Pelabuhan Tarusan menyediakan dan mengelola fasilitas penunjang kegiatan penangkapan ikan.
Pelabuhan Carocok Tarusan perikanan merupakan tempat pendaratan hasil tangkapan dan awal pemasarannya. Hasil tangkapan para nelayan berupa ikan tongkol, cumi-cumi, sarden, kembung, dan lain-lain.
Armada penangkapan yang beroperasi di Pelabuhan Carocok Tarusan saat ini sebanyak 359 unit, alat tangkap yang digunakan bagan sebanyak 171 unit, payang sebanyak 45 unit, tonda sebanyak 113 unit, dan gill net sebanyak 30 unit
Pelabuhan Sumatra Barat yang terakhir adalah Pelabuhan Tiku yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat. Secara administratif, Tiku termasuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Mutiara. Pelabuhan Tiku merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan di Kabupaten Agam.
Pelabuhan Tiku, yang juga dikenal sebagai Pelabuhan Pangkalan Ikan (PPI) Tiku, telah beroperasi sejak tahun 1978 dan menjadi pusat kegiatan perikanan tangkap terbesar di Kabupaten Agam. Pelabuhan ini memiliki kelas pelabuhan tipe D yang terletak di dalam batasan administrasi Nagari Tiku Selatan.
Pelabuhan Pangkalan Ikan Tiku ini digunakan untuk akivitas masyarakat nelayan, seperti penangkapan ikan di laut, pengolahan dan pemasaran, dan penyediaan bahan pembekalan. Pemerintah Kabupaten Agam juga pernah mengajukan proposal pembangunan pelabuhan ini ke pemerintah pusat. Terdapat juga rencana untuk me-review pembangunan pelabuhan perikanan di pesisir Pantai Tiku.
Dengan keberadaan Pelabuhan Sumatra Barat seperti Teluk Bayur, Muaro Padang, Sikakap, TPI Bungus, Air Bangis, Carocok Tarusan, dan Tiku menunjukkan potensi besar sebagai pusat aktivitas maritim di pantai barat Sumatra. Dukungan dari pemerintah dan pihak terkait dalam pengembangan pelabuhan akan menjadi kunci penting dalam mendorong kemajuan sektor logistik dan ekonomi di provinsi ini.
|
|
|
|
|
|
|
