Dalam dunia industri dan logistik, pengelolaan material atau material handling adalah proses penting yang mendukung kelancaran operasional dari penerimaan barang hingga pengirimannya. Material handling mencakup berbagai metode, peralatan, serta sistem yang digunakan untuk menggerakkan, melindungi, menyimpan, dan mengontrol material atau produk selama proses produksi, penyimpanan, dan distribusi.
Dengan efisiensi dalam manajemen material, perusahaan dapat mengoptimalkan biaya operasional, mengurangi risiko kecelakaan kerja, serta meningkatkan produktivitas. Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian, prosedur, manfaat, dan jenis material handling secara mendetail.
Material handling adalah proses penanganan barang atau material yang berkaitan dengan pengelolaan barang agar lebih efisien. Aktivitas pengelolaan barang ini mencakup pemindahan, pengangkutan, pengangkutan, pengaturan, penyimpanan, dan pengendalian barang dari satu tempat ke tempat lain, baik dalam pabrik, gudang, atau ke tujuan akhir pelanggan.
Material handling tidak hanya mencakup aspek fisik dari pengelolaan barang, tetapi juga melibatkan perencanaan dan manajemen aliran material agar proses berjalan dengan lancar. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan mengefisiensikan biaya operasional.
Beberapa peralatan yang sering digunakan dalam material handling adalah forklift, conveyor belt, crane, dan palet. Dengan teknologi yang semakin berkembang, banyak perusahaan kini juga mengandalkan otomatisasi untuk meningkatkan akurasi serta efisiensi proses material handling mereka.
Baca juga:
Dalam praktiknya, prosedur material handling harus dirancang untuk memaksimalkan efisiensi, keamanan, dan ketepatan. Prosedur ini sama halnya dengan prinsip, yang mana pada material handling ini harus diterapkan agar keselamatan dan efisiensi kerja tercapai. Berikut adalah beberapa prosedur atau prinsip material handling.
Prinsip pertama adalah prinsip perencanaan. Melakukan perencaan adalah langkah awal dalam merancang sistem material handling. Perencanaan ini meliputi perencanaa aliran material yang dilakukan untuk menentukan jalur terpendek dan paling efisien dari satu titik ke titik lain. Selain itu, perencanaan akan kebutuhan operasional pun perlu dilakukan sebelum bekerja.
Prinsip standarisasi ini bertujuan agar material handling memiliki batas pencapaian performa kerja, seperti metode, peralatan, control, yang mana semua itu harus sesuai dengan kebutuhan. Standarisasi ini dilakukan untuk menghindari mengorbarkan fleksibilitas, modularitas, atau troughput yang dibutuhkan.
Prinsip kerja pada material handling adalah berupa penanganan barang yang harus diminimalkan tanpa harus menghambart produktibiyas atau layyanan yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional.
Prinsip ergonomis ini berupa penyesuaian antara kemampuan manusia, pekerjaan, dan lingkungan kerja. Prinsip ini harus dipertimbangkan dan dirancang dengan tugas dan peralatan penanganan material yang tepat agar tercapai kinerja yang aman dan efektif.
Prinsip ini mengharuskan setiap beban unit memiliki ukuran yang tepat. Harus dilakukan konfigurasi secara tepat dalam mencapai kesesuaian materi dengan tujuan pada rantai pasokan.
Prinsip pendayagunaan ruang ini meliputi pemanfaatan ruang yang tersedia secara efektif dan efisien. Selain itu, tata letak ruang juga memengaruhi bagaimana material akan dipindahkan dan disimpan. Pengaturan tata letak yang efektif dapat mengurangi waktu dan usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan barang.
Selanjutnya, prinsip dari material handling adalah prinsip sistem. Prinsip sistem ini mencakup banyak aspek dalam semua pergerakan material dan penyimpanan harus terintegrasi untuk membentuk sistem operasional yang terkoordinasi. Bentuk sistem ini meliputi penerimaan, inspeksi, penyimpanan, produksi, perakitan, packing, penyatuan opsi pesanan, pendistribusian, muatan dan penanganan pengembalian.
Prinsip otomisasi ini berlaku untuk semua operasi penanganan barang atau material agar dapat meningkatkan daya tanggap, stabilitas, perhitungan, efisiensi operasional, dan pengurangan beban biaya operasional atau pekerja manual yang kurang aman.
Prinsip alam atau lingkungan ini harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Perusahaan harus bisa memberikan penanganan akan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan konsumsi energi saat merancang atau memilih peralatan alternatif dan sistem penanganan material.
Prinsip biaya siklus hidup ini berguna untuk kepentingan analisa segala aspek kinerja yang berkaitan dengan biaya material handling.
Baca juga:
Material handling yang diterapkan dengan baik dapat memberikan banyak keuntungan bagi sebuah perusahaan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, material handling adalah aktivitas yang memberikan manfaat berupa mengefisiensikan biaya operasional dan meningkatkan produktivias. Namun, manfaat yang didapat lebih dari itu. Apa saja? Berikut beberapa manfaat utama dari material handling yang efektif.
Dengan sistem material handling yang tepat, perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pemindahan dan pengelolaan barang. Hal ini mengurangi waktu kerja dan memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan lebih cepat.
Material handling yang efisien dapat mengurangi biaya yang terkait dengan kerusakan material dan penggunaan energi. Dengan peralatan dan prosedur yang tepat, pemindahan barang menjadi lebih cepat dan aman, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya perbaikan serta risiko kecelakaan.
Manfaat selanjutnya dari material handling adalah meningkatkan keamanan dan keselamatan pekerja. Penggunaan peralatan yang sesuai dalam material handling dapat mengurangi risiko kecelakaan atau cedera di tempat kerja. Perusahaan yang menerapkan sistem material handling yang aman menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan.
Dalam industri yang membutuhkan pemindahan barang dengan presisi tinggi, sistem material handling yang baik membantu menjaga kualitas produk tetap terjaga dari kerusakan selama proses pemindahan dan penyimpanan.
Proses produksi bisa berlangsung lebih cepat karena material yang dibutuhkan selalu siap di lokasi yang diinginkan, dengan penanganan yang minimal. Hal ini membantu mengurangi waktu tunggu dan mempercepat waktu siklus produksi.
Penyimpanan barang atau material menjadi lebih terorganisir dengan aktivitas ini. Misalnya, barang yang disusun secara teratur di gudang atau tempat penyimpanan, perusahaan dapat lebih menghemat waktu dalam pencarian barang dan penggunaan ruang pun lebih efisien, sehingga meningkatkan produktivitas.
Material handling adalah kegiatan atau aktivitas yang memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Perlu Anda ketahui bahwasanya material handling memiliki beberapa jenis. Berikut jenis-jenis peralatan material handling yang dikategorikan berdasarkan fungsi dan tujuan penggunaannya.
Jenis material handling pertama yang bertujuan untuk penyimpanan dan pengelolaan ini seperti rak tempat penyimpanan barang. Rak ini digunakan saat proses penerimaan dan pengiriman barang. Tujuan dari penggunaan rak ini adalah agar dapat memaksimalkan area vertikal, sehingga dapat menampung lebih banyak barang di gudang.
Material handling penanganan material massal adalah peralatan yang digunakan untuk penyimpanan, pengangkutan, dan pengendalian bahan dalam bentuk curah yang longgar. Alat yang digunakan adalah alat yang dapat menangani berbagai barang atau material sekaligus.
Contoh alat yang digunakan adalah belt conveyor, hopper, dump truck, stackers reclaimer, bucket elevator, elevator biji-bijian, dan lain sebagainya.
Selanjutnya adalah transport industrial, yaitu berupa kendaraan atau peralatan yang bisa memindahkan barang secara otomatis atau manual yang digerakkan oleh seorang operator. Jenis material handling ini juga dikenal dengan sebutan AGV (Automated Guided Vehicle) yang berarti Kendaraan Perpaduan Otomatis.
Contoh alat dari jenis material handling ini adalah hand stacker, side-loader, truk pallet, walkie stackers, forklift, dan lain sebagainya.
Sistem rekayasa adalah sistem yang memiliki banyak komponen, biasanya digunakan untuk otomisasi di gudang penyimpanan. Jenis peralatan ini adalah yang paling rumit dan mahal, serta relatif memakan banyak waktu dan penelitian sebelum melakukan invenstasi.
Contoh alat ini adalah sistem penyimpanan dan pengangkutan otomatis yang digabungkan dengan AGV, sehingga membuat operasional gudang lebih efisien.
Demikian informasi mengenai material handling. Jadi, material handling adalah aspek vital dalam manajemen logistik dan operasional industri. Bagi perusahaan yang ingin meningkatkan daya saing, implementasi material handling yang optimal adalah langkah yang penting untuk dipertimbangkan.
Semoga artikel ini bermanfaat.
Author :