Dalam dunia pengiriman barang atau logistik, istilah koli sangat sering digunakan. Namun, bagi Anda yang baru mengenal dunia pengiriman mungkin masih belum mengetahui apa itu koli.
Istilah koli biasanya dicantumkan di dokumen pengiriman, seperti di resi atau surat jalan, baik dalam pengiriman menggunakan truk, pesawat, atau kapal laut. Biasanya petugas ekspedisi akan menanyakan jumlah koli barang yang Anda kirim.
Mungkin Anda bertanya-tanya “1 koli berapa kg sih?” Nah, koli ini bukan satuan berat atau pun panjang ya. Melainkan merupakan jumlah barang yang Anda kirim. Lebih jelasnya, akan kami bahas secara detail mengenai istilah koli ini. Yuk simak artikel berikut hingga tuntas!
Istilah koli sering digunakan dalam aktivitas logistik, ekspedisi, atau pengiriman barang. Koli adalah satuan hitung untuk menyebut jumlah barang, baik dalam bentuk dus, karung, atau bentuk lainnya yang akan dikirim. Jadi, koli digunakan untuk menghitung jumlah atau banyaknya barang yang akan dikirim, bukan berat atau ukuran barang.
Contoh, misal Anda mengirim 3 kardus barang dan 2 karung barang dengan berat yang berbeda-beda, maka barang tersebut dihitung 5 koli. Meskipun berat barang tiap kardus dan karung berbeda-beda, hitungan jumlahnya tetap 5 koli.
Koli berguna untuk memudahkan pengirim dan jasa ekspedisi dalam menghitung jumlah paket yang akan dikirim. 1 koli berarti 1 paket dihitung sebagai 1 barang dan koli tidak mementingkan seberapa banyak isi atau beratnya.
Jadi, pertanyaan untuk “1 koli berapa kg?” jawabannya adalah tidak ada ukuran atau berat yang pasti untuk 1 koli. Karena hitungan koli bukan berdasarkan berat atau ukuran barang, tapi dari jumlah barang yang dikirim.
Baca juga:
Penggunaan istilah koli bukan tanpa tujuan, tapi terdapat fungsi di dalamnya. Penggunaan ini memiliki peran penting dalam pengiriman barang, salah satunya dapat mempermudah penghitungan jumlah barang. Lebih lengkapnya, berikut fungsi dan tujuan penggunaan istilah koli dalam pengiriman barang.
Dengan menggunakan istilah koli ini dapat mempermudah dalam menghitung dan mencatat jumlah barang yang akan dikirim oleh tiap pengirim. Apalagi jika barang yang dikirim oleh satu pengirim terdiri dari beberapa macam. Jadi, petugas gudang tidak perlu repot mencatat isi dan jenisnya satu per satu, yang dapat membutuhkan waktu lebih lama.
Dengan menggunakan koli, barang hanya dihitung berdasarkan jumlah kemasannya. Meskipun, tiap paket isinya berbeda, selama dikemas terpisah, maka tetap dianggap satu koli.
Saat akan mengirim barang, biasanya barang akan diberi label atau biasa juga disebut marking, yaitu berisi kode kota tujuan, nomor urut koli, barcode, stiker packing. Tujuan dari marking ini adalah untuk mempermudah mengenal barang yang dikirim. Kurir juga lebih mudah menyortir barang yang akan di-delivery.
Biasanya, jumlah koli ditulis secara langsung. Misal pengirim mengirim 5 koli barang berbentuk kardus dengan ukuran dan berat yang berbeda. Biasanya tiap kardus ditulis 1/5, 2/5, hingga 5/5. Angga di depan berarti barang pertama, kedua, dan seterusnya. Angka di belakang adalah total jumlah barang. Jadi, cara baca 1/5 adalah barang pertama (1) dari total 5 barang.
Setiap koli barang yang telah diberi label atau penandaan, bisa dengan mudah diidentifikasi secara manual. Misal, satu pengirim mengirim 7 koli barang berupa beras, tapi yang sampai hanya 6 koli, petugas bisa langsung mengecek dan mencari 1 koli yang kurang tersebut.
Penulisan jumlah koli pada barang menjadi acuan saat barang mengalami kerusakan, tertukar, atau bahkan hilang. Proses ganti rugi bisa dilakukan dengan cepat, karena dapat diidentifikasi dengan jelas.
Mungkin saja dalam satu pengirim, jasa ekspedisi mengirim barang ke beberapa alamat. Kurir dapat memisahkan barang per koli dan menurunkan barang sesuai titik tujuan tanpa harus membongkar semuanya. Jadi, ketika di titik alamat, kurir menurunkan barang dengan koli yang sesuai.
Jumlah koli dapat membantu menentukan kapasitas kendaraan. Jasa ekspedisi dapat mengira-ngira mengenai muatan barang di kendaraan, sehingga tahu berapa koli barang yang bisa dibawa. Penyusunan barang pun bisa lebih efisien karena jumlah koli barang sudah diketahui di awal.
Baca juga:
Seperti yang sudah dipaparkan di atas, bahwasanya pertanyaan “1 koli berapa kg?” tidak ditentukan berdasarkan berat atau pun volume. Ketiganya memiliki perbedaan. Berat adalah massa benda yang dilambangkan dengan lambang kilogram (kg) atau gram (g). Untuk mengetahui berat suatu benda adalah dengan meletakkan benda di atas alat ukur yang bernama timbangan.
Sementara, volume adalah satuan liter atau meter kubik (m3). Cara menghitung volume adalah dengan mengukurnya menggunakan meteran atau sejenisnya. Volume juga tidak menjadi patokan dalam penghitungan koli.
Jadi, koli tidak ditentukan berdasarkan satuan berat dan volume dan tidak memerlukan alat ukur untuk mengetahui jumlah koli barang. Contoh, seseorang mengirim barang ke jasa ekspedisi dengan membawa 5 kardus dengan berat masing-masing 5 kg. Artinya, jasa pengiriman menerima 5 koli barang dengan total berat 25 kg.
Dapat disimpulkan, penghitungan koli berdasarkan jumlah barang dan tidak ditentukan berdasarkan berat dan volume barang. Berat dan volume tiap barang tergantung dari barang yang dikirim oleh pengirim dan tidak menutup kemungkinan tiap barang memiliki berat atau volume yang berbeda-beda. Berat dan volume sama sekali tidak memengaruhi hitungan koli.
Cara menghitung koli barang sangatlah mudah. Anda hanya perlu menghitung jumlah barang. Untuk mempermudah Anda, berikut contoh cara menghitung koli barang.
Misal seseorang mengirim barang: 2 dus + 2 karung = 4 koli. Ini berarti tiap barang dianggap 1 koli, meskipun ukurannya berbeda-beda.
Demikian, informasi mengenai koli barang. Jadi, jika ada yang bertanya “1 koli berapa kg” maka jawabannya adalah koli tidak ditentukan berdasarkan berat barang, melainkan berdasarkan jumlah barang.
Mau Kirim Barang dengan Kolian Banyak? SNG-in Aja!
Author :
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |